MEMELUK ANGIN
Posted by aRAZAKy | Posted in
MEMELUK ANGIN
Asdar Abe Kr. Temba'
Pangkep, 15 Oktober 2008
Kulihat dirimu sementara memeluk angin
bersetubuh dalam kemesraan yang terlukis
Dari susunan jerami kebisuan
Beralaskan kanfas-kanfas retak
Yang kemarin kususun dari satu sudut senyum terindah
Kulihat dirimu sementara memeluk angin
Di antara serpihan-serpihan ranting kepiluan
Yang bertengger pada tiap lembar kerinduan
Teruslah menanti pagi
Tatkala temaram masih setia menanti embun
Sebab pagi akan mengantarkan lagu lagu indah
Bersyairkan sejuta bait puisi yang melebihi keindahan pilihan-pilihan diksi qais
Sebab pagi akan mempersembahkan kata dari setiap titik embun yang mejama jingga
Sebab keindahan pagi akan tetap terlukis di sela senyum rerumputan
Aku ingin disini
Berdiri pada tebing-tebing kepiluan
Menatapmu sedih
Ketika kau memeluk angin
Aku ingin tetap disini
Berjalan diantara masa-masa yang tersusun dari rintihan rindu
Meski kusadar sulit mengarakmu pada mimpi itu
Sulit……………
Kulihat dirimu sementara memeluk angin
Biarlah………
Comments (0)
Posting Komentar